Arab Saudi Negeri Aneh Tapi Nyata
Negeri aneh tapi nyata ini kaya dan pendapatan setahunnya mencapai lebih dari 500 milyar dolar. Semuanya berada di tangan keluarga ini, dan mereka bagikan sedikit kepada orang-orang dan media untuk mendiamkan mereka agar selalu memuji keluarga yang berkuasa dan tidak mengkritik mereka.
ARAB
SAUDI – Tragedi maut saat puncak ibadah haji seperti enggan berhenti.
Belum kering air mata duka akibat jatuhnya crane yang menewaskan lebih dari 100
jemaah di Masjidil Haram, Mekah, dua pekan lalu, umat muslim kembali harus
berduka akibat kematian lebih dari 400 jemaah dan luka-luka lebih dari 1000
jemaah saat hendak melontar jumrah, di Mina, Jumat (25/9/2015).
Tragedi
ini memang aneh tapi nyata. Aneh, karena pemerintah ARAB SAUDI ramai-ramai
menyalahkan Tuhan sebagai otak pelaku tragedi ini. Aneh, karena hingga kini
Arab Saudi tidak memberi keterangan sebab penutupan jalan yang menjadi penyebab
insiden ini. Aneh, yang tewas dalam insiden Mina itu manusia, tapi diperlakukan
layaknya binatang atau sampah. Arab Saudi memang aneh, tapi nyata…berikut
beberapa keanehan negeri ini;
Negeri
ini secara keseluruhan dikuasai oleh satu keluarga, dan segala yang ada di
dalamnya terkait dengan keluarga itu. Jika anda memasuki negeri itu atau hidup
di sana, maka anda akan temui segala sesuatunya berhubungan dengan keluarga
ini. Adapun masyarakat adalah bagian dari kepemilikan mereka sampai pada
tingkat nama negeri itu adalah nama keluarga.
Di
negeri ini tidak ada sesuatu yang disebut lembaga masyarakat madani (ormas),
karena pendirian lembaga seperti ini dianggap keluar dari kepatuhan kepada
keluarga yang berkuasa. Keberadaan ormas terlarang. Sejumlah orang dilarang
berkumpul, membuat nama dan sistem manejemen organisasi serta memiliki tempat
berkumpul dan menjalankan sejumlah layanan.
Di
negeri ini wanita tidak memiliki kebebasan bertindak, hingga sekalipun memiliki
mobil, ia tidak diperkenankan membawanya. Seandainya wanita itu nekat
menyopirinya sendiri, maka polisi segera menangkapnya saat itu juga di jalan.
Sistem
hukum di negeri ini secara keseluruhan berasal dari keluarga yang berkuasa.
Keluarga ini memandang rendah harta milik umum, tanah dan sumber-sumber alam
yang ada, bahkan meremehkan agama dan keyakinan manusia. Keluarga yang berkuasa
ini menentukan masyarakat apa yang boleh diimani dan yang boleh diingkari. Cara
berpikir, berkeyakinan dan pengingkaran berada di tangan keluarga yang
berkuasa.
Meski
terdapat sarana-sarana media, akan tetapi tidak ada kebebasan pers, karena
media seluruhnya berada dalam kendali keluarga yang berkuasa. Tidak ada suara
kecuali kepanjangan dari suara penguasa. Artinya pers adalah laksana burung
beo, bukan pers manusia. Jika penguasa bicara A, maka yang lain harus bicara A
juga. Jika penguasa menghalalkan sesuatu, maka masyarakat harus mengatakannya
halal, dan jika mengharamkan sesuatu, maka harus pula dianggap haram. Pers
hanyalah suara dari keluarga penguasa.
Di
negeri ini masyarakat tidak memiliki kebijakan apapun di segala bidang.
Termasuk di antaranya bidang tata kota seperti pembersihan jalan atau
penerangannya. Masyarakat tidak berhak terlibat dalam pengambilan keputusan,
baik politik, ekonomi atau urusan dalam negeri, karena keluarga ini memandang
manusia seolah-olah adalah barang yang dimilikinya, bukan sebagai manusia yang
punya kepentingan, kemaslahatan dan pendapat mereka.
Negeri
ini terbagi menjadi beberapa wilayah. Pembagian ini untuk memuaskan
personal-personal keluarga. Setiap wilayah diperintah oleh personal keluarga
yang memiliki otoritas mutlak atasnya. Masyarakat tidak memiliki kebebasan
kecuali satu hal; mendengar perkataan penguasa dan menaatinya.
Setiap
kekayaan negeri ini seluruhnya untuk keluarga berkuasa. Adapun masyarakat
terkadang mendapatkan sedikit pemberian sedekah atau hadiah dari mereka. Dari
sini sebagian orang berkeliaran di sekitar istana penguasa dan mendapat izin
masuk, lalu diberi sedekah berupa uang atau tanah atau untuk keperluan
pengobatan dan lain sebagainya. Keluarga ini ingin merubah masyarakat menjadi
masyarakat yang bergantung dan mengemis kepada mereka. Harta negara bukan milik
rakyat dan tidak dibagi secara adil dan merata. Mereka hanya diberi sejumlah
kecil sebagai pemberian yang apabila didapat harus disyukuri, namun jika tidak
diberi harus bersabar.
Peralihan
kekuasaan hanya berlaku karena satu sebab, yaitu kematian. Penentu penguasa
baru adalah perut para ibu, bukan akal dan rasio. Saat penguasa terdahulu
mangkat, maka penguasa baru ditentukan oleh bagian keluarga yang dilahirkan
dari perut ibunya. Dan masyarakat, khususnya yang terkait dengan kekuasaan
harus berbaiat melalui sebuah upacara secara terbuka.
Di
negeri ini seorang pun tidak berhak menentang atau mengkritik keputusan apapun
yang dikeluarkan oleh penguasa. Apalagi menunjukkan pendapatnya yang berbeda
demi kepentingan dirinya atau orang lain. Hubungan antara penguasa dengan
rakyat laksana hubungan seorang wali (wakil orang tua) terhadap orang yang
tidak sempurna akalnya.
Di
negeri ini tidak ada jajak pendapat untuk mengetahui persentase antara pro dan
kontra terhadap kebijakan negara. Bagaimana mungkin mensurvei pendapat apabila
berpendapat saja dilarang.
Keluarga
ini menentukan apa yang boleh dibaca dan tidak boleh, karena secara umum
dilarang mendatangkan buku-buku. Jika seseorang mendatangkan buku-buku yang
dilarang, maka ia akan dikenai sanksi dan dipenjarakan. Kepemilikan buku
dilarang, kecuali yang mendapat izin keluarga ini.
Di
negeri ini segala kebijakan telah distempel sejak satu abad. Jika ada kebijakan
baru, maka hal itu untuk mengokohkan kekuasaan keluarga ini.
Negeri
ini berlaku diskriminatif dalam interaksinya dengan manusia. Mereka tidak
memperlakukan layaknya warga negara yang memiliki hak yang sama, telapi membagi
perlakuan atas dasar etnis, mazhab dan wilayah.
Kendati
terdapat ragam keyakinan dan mazhab, semua mazhab dan keyakinan ini terlarang,
kecuali keyakinan dan mazhab keluarga ini. Jika terungkap mazhab yang berbeda
dari mazhab keluarga yang berkuasa , maka akan dipersoalkan. Anda tidak boleh
mengadakan ibadah apapun di rumah atau di luar rumah kecuali sesuai dengan cara
ibadah keluarga penguasa.
Prajurit
negeri ini tidak seperti prajurit negeri lain yang membela negara. Mereka
adalah milisi suku yang bertugas menjaga keluarga berkuasa dan kekayaan mereka.
Para
ulama negeri ini adalah ulama bayaran yang bertugas mengeluarkan fatwa untuk
kepentingan penguasa demi menjustifikasi tindakan-tindakan keluarga ini.
Di
negeri ini oposisi dilarang. Apapun bentuk oposisi bahkan unjuk rasa damai
sekalipun dilarang keras dan pelakunya akan ditangkap dan dipenjarakan atau di
hukum mati.
Politik
pemerintahan negeri ini berputar pada satu poros, yaitu anti perubahan, karena
semuanya berada di tangan mereka sehingga tidak perlu perubahan, baik dalam
negeri maupun luar negeri.
Negeri aneh
tapi nyata ini kaya dan pendapatan setahunnya mencapai lebih dari 500
milyar dolar. Semuanya berada di tangan keluarga ini, dan mereka bagikan
sedikit kepada orang-orang dan media untuk mendiamkan mereka agar selalu memuji
keluarga yang berkuasa dan tidak mengkritik mereka.
Jumlah
keluarga yang berkuasa 7000 orang dan sebagian membelanjakan seperempat juta
dolar sebulan yang diambil dari harta negara. Padahal sebagian dari jumlah
rakyat 22 juta orang berada di bawah garis kemiskinan.
Negeri
ini tidak berada di planet lain atau di hutan Amazon atau negeri dongeng.
Tetapi negeri ini nyata ada di kawasan Timur Tengah yang dipimpin turun temurun
oleh keluarga Al-Saud sejak seratus tahun bernama Kerajaan Arab Saudi.
Inilah “Negeri Aneh tapi Nyata”. (al/Arn/MM)
No comments