Arab Saudi Beralih Ke Sistem Kalender Masehi Untuk Pertama Kalinya Dalam Sejarahnya
ARAB
SAUDI BERALIH KE SISTEM KALENDER MASEHI
REPORTER
: AHMAD BAIQUNI
Keputusan yang berlaku sejak
1 Oktober 2016 mengakhiri sistem kalender hijriah yang berlaku sejak 1932
Arab - Dewan Menteri
Kerajaan Arab Saudi memutuskan berganti sistem kalender dari sebelumnya Hijriah
menjadi Masehi. Dengan penggantian sistem ini, pembayaran upah, tunjangan, dan
lainnya di negara itu akan menyesuaikan kalender fiskal.
Keputusan drastis pemerintah
Saudi tersebut disetujui dan ditetapkan pada Rabu pekan lalu. Peralihan sistem
itu resmi berlaku pada 1 Oktober 2016. Saudi pertama kali menggunakan sistem
kalender Islami sejak 1932.
Dengan demikian, seluruh
instansi pemerintah maupun swasta resmi melakukan pembayaran upah, tunjangan
dan sebagainya, baik di akhir maupun di awal bulan tahun Masehi.
Meski begitu, keputusan
tersebut ternyata menimbulkan reaksi beragam. Salah satunya dari sektor
perbankan. Akibat kebijakan ini, bank-bank di Saudi terpaksa harus menutup
semua penarikan tunai berdasarkan perhitungan yang sebelumnya digunakan. Bank
harus menyesuaikan jadwal pembayaran uang kepada para pegawai yang sebelumnya
dibayarkan tanggal 1 tiap bulan Hijriah menjadi tanggal 1 bulan Masehi.
Sementara terjadi perbedaan
jangkwa waktu cukup signifikan antara kalender Hijriah dengan Masehi. Kalender
Hijriah memiliki usia 11 hari lebih pendek ketimbang Kalender Masehi. Sebagai
informasi, sistem kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dengan umur antara 29
dan 30 hari bergantung pada penampakan bulan. Dalam satu tahun
Hijriah terdapat 354 hari.
Sementara sistem kalender
Masehi terdiri dari 12 bulan dengan umur antara 30 dan 31 hari. Dalam satu
tahun Masehi terhadap 365 hari.
Dampak lain yang muncul
adalah para pegawai dan pekerja di Saudi akan menerima upah lebih sedikit
lantaran perbedaan usia dua kalender ini. Meski demikian, sejumlah analis
perbankan mengatakan perubahan sistem ini tidak akan berdampak besar terhadap
perekonomian Saudi. Ini lantaran sektor perbankan memiliki kemampuan adaptasi
cukup tinggi terhadap situasi yang terjadi.
" Saya tidak berpikir
pergantian ke kalender Masehi akan berdampak besar terhadap sistem dan operasi
perbankan," ujar Analis pada Bank Albilad, Turki Fadaak, dilansir laman
media online Sabq.org.
Dia mengatakan populasi
penduduk Saudi masih di bawah negara maju, sekitar 30 juta jiwa. Fadaak
mengatakan populasi sebanyak itu tidak akan menimbulkan kekacauan bagi sektor
perbankan dalam menyalurkan uang tunai.
Terlebih, kata Fadaak,
jumlah ATM yang tersebar di seluruh wilayah Saudi masih dapat mengatasi situasi
jika terjadi penarikan tunai dalam skala besar. Mantan pejabat pelayanan publik
di Kementerian Keuangan Saudi, Faisal Al Zahrani mengatakan keputusan yang
diambil oleh pemerintah merupakan upaya merasionalisasi pengeluaran yang telah
dianggarkan. Menurut dia, setelah upah bulan pertama dibayarkan, maka
selanjutnya akan terjadi penyesuaian.
Sumber: arabnews.com
No comments